Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Saturday, December 19, 2009

Just Dream


Pagi itu aku sangat gelisah, mondar-mandir di kamar sambil mengingat-ingat mimpi aneh tapi begitu nyata yang aku alami semalam. Berharap mimpi itu takkan hilang dalam memory-ku, aku pun menuliskan alur mimpi itu disehelai kertas kosong.
Saat di sekolah, aku bersikap tak seperti biasanya. Entahlah apa yang terjadi pada diriku, sampai-sampai aku lupa untuk menyisir rambut.
”Ris, kamu kenapa? Tumben banget lupa nyisir rambut kuntilanak kamu.” Tanya Lani, sahabatku.
Memang rambutku yang cukup panjang membuat predikat RaKun alias Rambut Kuntilanak menempel pada diriku. Tapi aku rasa itu lebih baik jika dibandingkan Mona yang diberi julukan RaMat alias Rambut Mati oleh anak sekelas. Karena menurut gosip, rambut Mona sejak SMP tak pernah tumbuh panjang, tetap sebahu.
”Hallooooo, kok malah bengong sih?” Imbuh Lani sambil memetik-metik jarinya didepan wajahku.

Saturday, December 12, 2009

Sesalku


Liburan kali ini Sissy dan Vera pergi ke rumah kak Vega, kakanya Vera yang berada di Puncak. Saat itu hujan turun dengan derasnya, Sissy dan Vera yang semula akan menikmati pemandangan yang indah, jadi batal dan Sissy sangat bad mood karena hal itu.
“Duuh.. kita mau ngapain nih? Hujannya tuh gede banget.” Gerutu Sissy.
“Ye... namanya juga hujan, datangnya dari Tuhan. Masa kita mau halang-halangin sih? Ngaco kamu!” Sahut Vera sambil menyeruput cappucinonya.
“Aku kan jadi gak bisa foto-foto dan lihat pemandangan indah disini.” Sissy memandang keluar jendela dengan tatapan nanar. Seolah tak bisa foto-foto saat pemandangan indah kayak gini akan menimbulkan bencana besar.
”Dasar kamu, banci kamera. Gak bisa lihat objek bagus dikit, langsung jepret.” Vera meletakkan cappucinonya di meja kecil. Lalu menarik selimut yang telah ia siapkan ke separuh tubuhnya.