Di sebuah rumah tinggalah seorang anak laki-laki
bernama Rio. Rio memiliki tubuh yang kurus dan berambut agak keriting. Ia
selalu membuat ayah dan ibunya kesal karena suka membuang-buang makanannya.
Alasan ia membuangnya karena ia merasa masakan ibunya tidak sesuai dengan
lidahnya. Tidak jarang nasi dan lauk harus menjadi penghuni tempat sampah.
Sudah berulang kali Rio dimarahi oleh ayahnya karena ulahnya itu.
“Rio kenapa kamu suka membuang makananmu?” Tegur
sang ayah.
“Sayurnya tidak enak, yah. Rasa perkedelnya juga
aneh, nasi apalagi ya, keras begitu. Rio gak suka.” Jawab Rio ketus.
Beribu macam alasan ia keluarkan sebagai pembelaan
atas pertanyaan ayahnya yang sudah ribuan kali ditanyakan.
“Lantas kamu mau makan apa nak?” bujuk sang ibu.
“Aku cuma mau makan coklat dan es krim.” Lalu Rio
lari ke kamar dan mengunci pintu. Ia takkan membuka pintu sebelum orang tuanya
datang membawa coklat dan es krim.
Keesokan harinya, ibu Rio menyiapkan sebuah kotak
makanan berisi roti bakar coklat. Hari itu Rio melewatkan sarapannya karena
tidak suka dengan nasi goreng. Setiap hari, Rio pergi sekolah mengendarai
sepeda. Ketika selesai mengenakan sepatu, ia langsung mengayuh sepeda
kencang-kencang karena hampir terlambat.
Setiap istirahat, Rio pergi ke samping sekolah untuk
bertemu dengan Billy. Billy adalah seekor anak anjing yang sudah sebulan ini
ada di sekolahnya. Rio mengeluarkan kotak makan siangnya untuk diberikan pada
Billy. Begitulah rutinitas Rio selama dua minggu terakhir. Setelah bertemu Billy,
Rio akan langsung berlari ke kantin dan membeli bakso.