My CRAZY day

Holaaaaaaaaaaaaaaaaa J

Sebenernya gue gak mau pura-pura happy kayak gitu dalam memberikan sapaan. Haha because today is my crazy day. Entahlah untuk keberapa kalinya.

Eniweey akhir-akhir ini gue merasakan kejanggalan di mata gue. Setiap gue baca tulisan di malam hari, jadi gak jelas dan kepala gue pusing. Alhasil gue memutuskan untuk pergi ke RSM (Rumah Sakit Mata). YAP, siang tadi gue sama temen gue (@nyitirawati) pergi ke RSM untuk cek bareng-bareng.

Selesai sintaksis, kita capcus. Jam setengah duabelas kita nyampe di lokasi. Pertamanya sih bingung karena gak tau alurnya. Terus nyampe di tempat pendaftaran, gue sama nita langsung ambil nomer antrian. Gue dapet nomer 57 dan nita 58, akhirnya kita NUNGGU sekitar limabelas menitan. Kemudian saatnya giliran gue… (pukul 11.40)

Mbak: “pertama kali kesini ya?”
Gue: “iya”
Mbak: “udah ngisi formulir?”
Gue: “Hah? Formulir? Belum” haha gue jawab seenaknya gara-gara gak tau alurnya.
Mbak: “isi formulir dulu disitu”. Mbaknya nunjukin tempat formulir, lalu dia yang nungguin gue.

Setelah gue isi, mbaknya bilang gue harus ke ruang Rawat Jalan VI, sebelah utara. Nama dokternya Prof. Dr. Suhardjo ********(gelar disamarkan karena gue lupa). Setelah gue duduk, nomernya si nita lamaaaaaaaaaa banget dipanggilnya. Kita pun haru  NUNGGU  sedikit lebih lama lagi. Ternyata kita dapet dokter yang sama karena mbaknya tau kita temenan. Wkwkwk…. Sambil jalan, kita ngambil permen yang disediain di meja pendaftaran tadi.

12.00

Ruangannya sepi, gak ada orang, mungkin mereka sedang istirahat. Gue dan nita NUNGGU lagi. Tiba-tiba gue sadar satu hal. GUE PUASA SUNAT DAN GUE MAKAN PERMEN. Aih sungguh pikun. Gue baru inget saat permennya udah abis. Sumpeeh!

12.09

Jeng jeng . . . tiba-tiba ada penampakan ini:

Sungguh Tragis

Adem beneeeeeer

Siang tadi cuacanya begitu panas, sampe-sampe si nita bisa bikin roti panggang selama perjalanan di atas helm gue. Foto di atas menunjukkan bahwa matahari buka cabang lagi di Jogja.

13.15

Nama gue dan Nita dipanggil. YESS!! Mata kita diperiksa pake teleskop tonometri terus tes baca. Periksa awal selesai 5 MENIT! Fiyuuuh. . . ternyata kita harus  NUNGGU  lagi. Kali ini kita  NUNGGU  dokter yang katanya datang jam 14.30

Anjrit! Masih lama banget. Gue pun memutuskan untuk shalat dulu. Selesai shalat kita kembali  NUNGGU  dengan sabar. Berhubung puasa gue udah batal, kita memutuskan untuk jajan. Inilah penampakan makan siang kita:

arem-arem, martabak, air mineral untuk berdua ^^

Akhirnya kita punya kesibukan lain: baca buku. Gue baca buku kumpulan cerpen dan nita baca Ronggeng Dukuh Paruk. Lima menit baca, gue pusing, ngantuk, tidur. Namanya di tempat gituan, mana bisa tidur nyenyak. Yang ada pegel ni tangan, nopang jidat supaya pewe buat tidur.


Selama  NUNGGU itu, gue cuma ngobrol-ngobrol dan merhatiin orang. Sampe akhirnya nemu penampakan lagi . . .

gue bukan lagi macul lhoo yaa

Ia adalah seorang gadis Timur yang mencoba mengeksiskan diri. Berani beda itu hebat sob! Gue suka gaya dia. Layaknya orang ilang, adek itu bermain hanya sendirian. Tapi dasarnya anak kecil, main sendirian juga jadi asal happy. ACTUALLY, I'M ENVY :(



15.00

Kita mulai gusar! Merhatiin orang lain tetep jadi cara supaya gak terlalu jenuh. Tadi gue liat ada seorang bapak berusia paruh baya yang datang sendirian. Jujur, gue dan nita merasa kasihan karena beliau terlihat begitu kesepian. Kalau gue jadi beliau, mungkin gue udah showeran keranan.

Selain itu gue juga ngeliat ada tiga orang anak perempuan, mereka kakak-beradik. Anak pertama jalannya (maaf) agak “tertatih” dan dibantu seorang mbak. Anak kedua menggunakan seragam sekolah yang sama dengan anak pertama, sepertinya hanya beda satu atau dua tahun. Anak ketiga yang paling lucu. Umurnya sekitar 9 tahun, chubby dan gemesin. Dilihat dari luar, terlihat jelas bahwa mereka bukan dari kalangan menengah ke bawah. Mereka masih keturunan China Tionghoa, terbukti dari mata dan kulit putih serta anak ketiga yang dengan lucunya manggil “cici” kepada kedua kakaknyal.

15.43

Kita masih meNUNGGU  dengan sabarnya. Kemudian seorang ibu bertanya.

Ibu: “mbak nunggu dokter siapa?”
Gue: “Dr. Prof. Suhardjo, bu. Ibunya?”
Ibu: “saya lupa nama dokternya, tapi orangnya gemuk. Saya disini sudah dari jam 2.”
Gue: “Lha saya dari jam 12 bu. Ibunya dapet antrian berapa?”
Ibu: “tujuh.”
Gue: “HAH? TUJUH?”

Gue kaget Bukan karena mantan angka favorit gue, tapi karena gue dapet nomer TIGA PULUH DUA dan nita TIGA PULUH EMPAT!!! Bayangin sodara-sodara udah  NUNGGU  berjam-jam ternyata belum satupun pasien yang terperiksa. Lalu gue ngajakin si nita ke tempat yang lebih adem, karena di tempat kita duduk tadi mulai banyak orang. Akhirnya gue menemukan penampakan lain…

gue bakal jadi Menteri Perairan (y)

Gue rasa anak ini punya dua cita-cita: menteri perairan dan aktivis organisasi. Gue dan nita gak berhenti ketawa lihat tingkahnya, mulai dari dia ngomong sendiri kayak lagi baca puisi atau demo dan ketika tu anak main air keran. Ia menyalakan air itu, lalu berlari dan menyadari bahwa kakinya kotor. Kemudian ia balik lagi ke keran. Sungguh polos. Gue dan nita hanya berkata “ni bocah kemana orang tuanya? Kok main sendirian kayak gini? Gak takut ilang apa?” Kayaknya seneng banget dia main air. Dia berhenti ketika seorang ibu menghampirinya dan melarangnya main air lagi. Pertanyaan kita pun terjawab.

Lihat mak, airnya keluar tuuh...

16.04
Dokter datang! Kita balik ke tempat NUNGGU tadi. Lama banget gak dipanggil. Ternyata masih nomer 22. Yaudah, gue shalat ashar dulu.

16.52
Nama gue dan nita disebut! Fiyuuuuuh, finally. Dokter nanyain keluhan gue, lalu meriksa mata gue pake senter. Beliau mengatakan sesuatu yang bisa dianggap keberuntungan sekaligus kesialan:

Dokter: “matanya hanya kelelahan saja. Sering komputeran ya? Gak minus kok. Saya kasih resep tetes mata, nanti dipake setiap dua jam sekali ya.”

Haha pengen gue ketawa lebar di depan dokternya saking bikin ‘gilanya’. Pertama, dokter bilang mata gue CUMA KECAPEAN. Kedua, GUE GAK MINUS. Ketiga, periksanya KURANG DARI LIMA MENIT. Beruntungnya karena gue gak minus, sialnya adalah usaha  NUNGGU  gue berasa sia-sia. Beuuuh..gue keluar, ngurus administrasi. Gue lihat struk pembayarannya: Rp102.000. dengan rincian, daftar 10rb, periksa dokter 80RIBU, periksa tonometri 12rb. Buseeeeeeeeet, gue tercengang. Beneran nih? Cuma gitu doang abis segini? Yaduah laaah yaah, puasa seminggu. #mentalanakkost (minjem hesteknya bang alit).

Dengan jumlah yang sama, gue dan nita pergi ke kassa. Kemudian kita disuruh ke bagian farmasi untuk menebus obat tetes itu. Kita berpikir, nebus obat itu harganya pasti lumayan mahal dan itu hanya obat tetes. Alhasil, kita memutuskan untuk PULANG tanpa beli obat sebagai penghematan tingkat lanjut. Gue merasakan hawa RSM selama LIMA JAM SETENGAH bersama nita! Wkwkk…Berbeda dengan temennya kakak gue yang hanya menunggu selama satu jam.

Ketika perjalanan pulang, hujan. Lama kelamaan tambah deras. Nita nyuruh gue untuk berhenti sebentar dan menggunakan mantelnya. Dengan segenap kegilaan, gue menolak. Gue biarkan diri gue kehujanan dan nita pake mantel. hahaha dengan segila-gilanya gue ngendarain motornya si nita. Pulangnya gue istirahat bentar, mandi, bikin mie. (Maaf ya teh, gue masih ketergantuangan mie). Jam 7 gue capcus rapat ke rumah Mona, baru pulang jam 23.00 tadi. Pas lagi ngetik, gue teringat ulang tahun dia, eh terus dia nelpon.

Setelah gue merenung, siapa yang salah dalam hal ini?
Jawab: MBAK YANG JAGA PENDAFTARAN!
Alasan: karena dia yang milihin kita dokter. Menurut gue yang udah bertanya pada yang pengalaman, ongkos periksa dokter mereka tidak semahal gue.

Siapa yang sial dalam kejadian ini?
Jawab: GUE!
Alasan: karena gue orang pertama yang daftar.

Siapa yang paling sial?
jawab: NITA!
Alasan: karena dia keseret sialnya gue. Awalnya dia akan mendapatkan dokter yang berbeda, tapi berhubung mbaknya tau kita temanan, jadi kita satu dokter.

Pelajaran yang bisa diambil:
JANGAN NEKAT kalau punya uang pas-pasan! PIKIRKAN baik-baik sebelum mengambil keputusan. HARUS SABAR, sesabar-sabarnya! HARUS TAU ALUR (prosedur) saat di rumah sakit.

tampang polos gue setelah ujanan

That's Me
@Rospita_NF