Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Tuesday, June 14, 2011

Analisis Lirik Lagu 'RUBAH'

R1
RUBAH
Jaman berubah perilaku tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubahWajah berubah kok menjadi lebih susahManusia berubah berubah - rubah
Gandhi yang dicari yang ada komediRevolusi dinanti yang datang AzhariLembaga berdiri berselimut korupsiWibawa menjadi alat melindungi diri
Pendidikan adalah anak tiri yang kesepianAgama sebagai topeng yang menjijikkanKemiskinan merajalela yang kaya makin rakus sajaHukum dan kesehatan diperjual belikan
Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawurPemerintah keasyikan berpolitik (ngawur)Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur)Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang
Televisi sibuk mencari iklanSementara banyak yang tunggu giliranRakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosongDimana aku apa ditelan tsunami ?
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah - rubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah - rubah
Revolusi dinanti yang datang Azhari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri


(Iwan Fals)
R3
1. PESAN LAGU ‘RUBAH’

Dalam lirik lagu rubah, penyanyi ingin menyampaikan kritik sosial kepada pendengar mengenai keadaan negara akibat ulah para pejabat. Seperti korupsi yang terus bertahta dan menjadi tradisi (lembaga berdiri berselimut korupsi¾larik ke 7), pendidikan yang tidak begitu diharaukan sehingga menjadi anak tiri (pendidikan adalah anak tiri yang kesepian¾larik ke 9), kemiskinan yang tak betemu ujung penyelesaiannya (kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja¾larik ke 11), dan juga mengenai hukum dan kesehatan yang mudah dibayar dengan praktek suap (.hukum dan kesehatan diperjual belikan¾larik ke 12). Selain itu penyanyi menginginkan agar pemerintah dapat sadar dan lebih sensitif terhadap keadaan rakyatnya.
2. APRESIASI LAGU ‘CENAT-CENUT’
1. Pencitraan
a. Gerak
Jaman berubah perilaku tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah – rubah
b. Penglihatan
Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
2. Pengiasan
a. Personifiikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup.
· Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur
· Diamana aku? Apa ditelan tsunami?
· Lembaga berdiri berselimut korupsi
b. Hiperbola adalah suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan.
r Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang
c. Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara implisit.
r Lembaga berdiri berselimut korupsi
r Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
d. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
· Jaman berubah perilaku tak berubah
· Orang berubah tingkah laku tak berubah
· Wajah berubah kok menjadi lebih susah
· Pemerintah keasyikan berpolitik
e. Satire adalah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.
· Revolusi dinanti yang datang Azahari
· Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
· Agama sebagai topeng yang menjijikkan
· Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
· Hukum dan kesehatan diperjual belikan
f. Alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh.
· Partai politik sibuk menuhankan uang
3. Simbolisme
Judul lagu ini adalah ‘rubah’ dan kata tersebut memiliki arti ambigu. Yang pertama, rubah merupakan nama seekor binatang sejenis anjing bermoncong panjang dan pemakan daging (karnivora). Sedangkan arti yang kedua, rubah bersinonim dengan berganti, beralih, dan bertukar dengan yang lain. Jika memilih rubah yang pertama, rubah bisa menjadi sebuah simbol dari koruptor yang rakus akan uang yang bukan haknya. Sedangkan apabila mengacu pada arti rubah yang kedua, penyanyi menginginkan sebuah perubahan di negeri ini.
Gandhi merupakan nama seorang tokoh kemerdekaan (pahlawan) yang berasal dari India. Dalam lirik lagu ini disebutkan ‘Gandhi yang dicari yang ada komedi’, secara implisit penyanyi ingin menyampaikan bahwa yang dicari negara adalah seorang pahlawan, seorang pelawak yang terbiasa berkomedi.
Revolusi adalah sebuah perubahan dari ketatanegaraan dan Azhari adalah tersangka dari kasus bom Bali. Lirik lagu ini menyindir kondisi negara kita yang semakin hari tak ada perubahan positif, namun sebaliknya kerusakan yang semakin merajalela yang semakin sering muncul.
Wibawa adalah sebuah sikap yang muncul ketika seseorang sudah dianggap penting. Begitulah sikap para pejabat dewasa ini, menjadikan wibawa sebagai alat untuk melindungi diri, sehingga dapat semena-mena terhadap rakyat kecil yang tak kuasa melawan.
Anak tiri biasanya diandaikan dengan seorang anak yang mendapatkan ketidakadilan, dalam lirik lagu ini pendidikan diandaikan sebagai anak tiri yang kesepian karena masalah pendidikan sering kali dikesampingkan dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga sampai saat ini masih banyak anak yang tak sekolah karena tersandung masalah biaya.
Topeng berfungsi untuk menutupi wajah, dalam lirik ini terkandung larik ‘agama sebagai topeng yang menjijikkan’ yang berarti koruptor hanya menjadikan agama sebagai penutup sikap buruknya.
Simbol dari komersilnya layanan masyarakat negara kita yaitu terdapat dalam larik ‘hukum dan kesehatan diperjual belikan’. Saat seseorang mendapat hukuman berat, dengan mudahnya dapat dibeli dengan uang, demikian pula dengan kesehatan.
Mata kosong menyimbolkan bahwa seseorag yangmelihat sesuatu namun pikirannya kosong. Begitulah rakyat Indonesia dan orang yang tidak mampu hanya dapat berdiam diri melihat permainan politik para petinggi negara yang semakin merajalela.
4. Diksi
Lirik lagu rubah banyak menggunakan gaya bahasa dan symbol-simbol sebagai bentuk kritik terhadap pejabat. Hal itu dikarenakan agar memperhalus bahasa tanpa mengurangi makna dari sindiran tersebut. Meskipun ada beberapa larik yang menggunakan majas sinisme atau majas yang menggunakan sindiran secara langsung.
5. Sarana retorika
r Hiperbola : Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang
r Ambiguitas : Televisi sibuk mencari iklan
Sementara banyak yang tunggu giliran
Penjelasan
Makna 1 : para pejabat yang berkampanye melalui televisi
Makna 2 : televisi hanya sibuk mencari iklan, bukan program yang bermanfaat seperti edukasi yang notabene masih mengantri untuk dipertontonkan kepada masyarakat.
6. Bunyi
a. Sajak dalam : pengulangan bunyi yang terdapat pada tengah kalimat
Jaman berubah perilaku tak berubah
b. Sajak merata (a-a-a-a)
Jaman berubah perilaku tak berubah
Gandhi yang dicari yang ada komedi
3. PENGHARGAAN TERHADAP PUISI
Lirik lagu ‘RUBAH’ menggunakan pengalaman jiwa yang kuat dengan keutuhan jiwa untuk mengekspresikan maksud lagunya. Hal ini tidak terlepas dari peran diksi, bunyi, pengiasan, pencitraan, serta sarana retorika yang digunakan untuk menunjukkan isi serta pesan dari lagu. Selain itu, lirik lagu ini menggunakan pengalaman jiwa dalam tingkatan human (antar manusia). Sikap yang disampaikan dalam lirik ini antara lain: sikap kritis, keperdulian, peka terhadap orang lain, simpati, dan renungan batin.

No comments:

Post a Comment

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip