Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Saturday, November 10, 2012

Doa Kala Senja Mencumbu Langit

sumber
Senja mengerti apa yang terjadi. Senja yang sama dengan perasaan yang berbeda. Aku melepasmu bukan berarti merelakanmu. Aku meninggalkanmu bukan berarti melupakanmu. Tidak sama sekali. Aku bahkan masih mematung, cengo. Apa yang sebenarnya kupikirkan dulu? Mengapa aku harus sok munafik? Aku bahkan masih memiliki rasa yang sama. 

Tapi, apa yang sebenarnya aku inginkan? Benarkah aku menginginkan hal yang dulu kita jalani bersama? Atau aku hanya merindukan sosok kita di masa itu? Sebuah lagu seolah menyadarkanku, lagu berlirik ‘bukannya aku takut kehilangan dirimu, tapi aku takut kehilangan cintamu’. Apakah aku hanya merasakah hal demikian? Aku takut kehilangan cinta dalam sosokmu. Ah persetan. Aku hanya tau bahwa aku pincang tanpa penopang. Disini, sekarang ini, aku hanya merasakan bahwa aku merindukanmu. Sangat. Itu saja! 

Hati selalu bergejolak. Menciptakan banyak tanya, aku bertanya tentang keadaanmu, bertanya tentang sejauh mana kau sangat mencintai kekasihmu, dan bertanya apakah ada namaku dalam hatimu? Aku harap, masih ada. Biar saja walau itu hanya secuil, aku hanya ingin eksistensiku diakui olehmu. 

Percayalah, rasa galau seperti ini selalu muncul layaknya api yang meletup-letup yang bahkan bisa membakar diriku sendiri ketika disembur oleh pikiran-pikiran melankolis sebagai bahan bakar minyaknya. Tidak hanya pikiran melankolis yang muncul, bahkan tak pelak rasa lebay muncul disana. 

Dulu, aku selalu berpikir. Jika aku mati, apakah kamu akan tau semua rahasia dalam sekotak hati yang hancur? Akankah kamu membaca blogku? Atau haruskah aku menitipkan sebuah amanat kepada sahabat-sahabatku? Apakah kamu akan menyesal? Aku harap ya. 

Tak jarang pikiran jahatku muncul. Kamu akan menyesal setelah tau bahwa orang yang sangat mencintaimu mati dalam keadaan membawa hati yang sangat hancur. Kamu akan menyesali semuanya, selamanya. Tapi pikiranku yang lain, selalu berjiwa sok bijaksana. Bijaksana dalam memahami kenyataan. Bijaksana dengan melapangkan hati. Ah, persetan dengan kemunafikan. Aku sudah bosan hidup dalam kemunafikan. Berjalan di atas aspal yang tidak sesuai dengan hatiku. Bosan aku tersenyum dalam hati yang patah. Jenuh aku berjingkrak riang di atas bara api kecemburuan. 

Tuhan, bila memang aku diciptakan untuk mencintainya. Apakah ia juga diciptakan untuk mencintaiku? Meski sekarang ia bersama kekasihnya, apakah mereka akan berjodoh? Tolong berikan aku kisi-kisinya, Tuhan. Aku sangat penasaran. Bertahun-tahun aku mengikatkan tali pada sebuah kesia-siaan. Berkali-kali hati yang hancur itu terobati, namun tidak pernah benar-benar utuh sempurna seperti lima tahun silam. 

Dan pada akhirnya, aku hanya bisa berdoa pada Tuhan. Aku memasrahkan semuanya pada Tuhan. Bila memang ia jodohku, tolong dekatkan. Tapi, jika memang ia bukan jodohku, tolong jauhkan bahkan cabut saja sampai akarnya pohon kenangan aku bersamanya bersama rasa cintaku padanya. Aku lelah, capek, enggan bila harus terus menghirup napas untuk menghidupi hati yang nyaris tak dapat utuh lagi.

7 comments:

  1. Follow blog saya saya balas follow balik :)

    Selamat Hari Pahlawan (^,^)9

    Buat Para pemuda Indonesia. Mari belajar dari para Pahlawan Indonesia.

    @Salam Kenal

    http://rynun.blogspot.com/

    [ Unimportant Notebook ]

    ReplyDelete
  2. semangat Move on mbk bray... belum tentu orang yang kita cintai memang jodoh kita, apalagi dia skrng udah punyak pacar... mantan bukan segalnya, segalanya juga bukan buat mantan.. sia-sia kalau waktu kita cuman buat galau gara2 mantan.. Buang mantan pada tempatnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. :D sudah banyak sekali orang yang bilang gitu. Tapi bagaimana keadaannya bila hati yang keukeuh itu tak kunjung berubah juga?

      Delete
  3. Cara penulisannya mengingatkan gue sama basith haha, eh salam kenal ya! Gue Lutfi pemilik blog upil sebelah, nama blog kita sama-sama ada upilnya haha upiupil.blosgpot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Batish? siapa itu? hehe salam kenal juga bang upil sebelah :D

      Delete

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip