Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Friday, November 2, 2012

Mereka Menunggu Ketidakpastian


Kesan pertama ketika selesai membaca cerpen ini adalah, menarik. Bagi orang awam, cerpen ini merupakan cerpen anak-anak. Namun, setelah dibaca berulang-ulang, cerpen ini bukan cerpen anak. Pengarang hanya meminjam pandangan anak-anak dan ditaruh pada sudut pandang orang pertama, yakni aku. Contohnya saja saat pengarang ingin memberitahukan pada pembaca bahwa Jack seorang pesulap, pengarang tidak langsung menyebutkan Jack pengarang, tetapi melalui deskripsi yang seolah diutarakan oleh anak-anak. Apabila dilihat dari pemilihan judul, pengarang cukup memikat pembaca. Diksi yang dipilih adalah ‘sosok’ yang notabene belum tentu makhluk apa itu, meski kebanyakan yang dimaksud adalah manusia. 

Membaca cerpen ini seperti sedang bermain games teka-teki. Pembaca harus jeli dan peka terhadap setiap diksi yang digunakan pengarang, pemilihan kata yang dapat menjadi petunjuk-petunjuk. Petunjuk tersebut bisa jadi sebuah setting atau plot dan unsur intrinsik lainnya. Beberapa petunjuk yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah sebagai berikut: 

- Sepesang sosok bergerak ketika tak ada orang. (Sosok bukanlah manusia) 
- Tempat lembap dan penuh asap, botol minuman berjejer. (Sebuah bar di tempat kumuh) 
- “Aku tak siap dengan apa pun yang melibatkan cinta.” (Jack dan Leona memiliki hubungan khusus) 
- Jack menggunakan bahasa yang tak dikenali. (Bahasa yang tak biasa digunakan di daerah tersebut) 
- Mery kejang. (Mery memiliki penyakit) 
- Sepasang sosok ingin ke Amerika seperti Leona. (Setting tempat bukan di Amerika) 
- Mery kanak-kanak, tak pernah mengajak bicara, keheningan. (Mery bisu) 
- Suatu malam, Mery pergi. Kita melihat sosok berbaju putih dan bersayap menggandeng tangannya. (Mery meninggal, dibawa malaikat, semacam kepercayaan umat kristiani) 
- Berdiri di depan cermin, menatap diriku sendiri. (Tokoh aku cukup tahu diri) 
- Panggilan madam. (Sebutan untuk wanita di Eropa, khususnya Inggris) 

Dari sekian banyak petunjuk yang disebutkan, dapat diketahui unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen. Misalnya saja tokoh, setting, penokohan, dan lain-lain. Setting tempat lebih mendominasi isi cerpen dibandingkan setting waktu. Setelah melihat petunjuk, dapat disimpulkan bahwa settingnya di Eropa, Inggris. Hal tersebut didukung oleh adanya salju, musim dingin, bahasa yang asing, dan panggilan madam. Sedangkan setting waktunya didominasi saat malam hari. 

Apabila ditinjau dari segi alur, pengarang menggunakan alur campuran. Maju-mundur-maju. Saat alur mundur, pengarang begitu rapi membungkus ceritanya. Tahap demi tahap dilalui secara perlahan tapi pasti, sehingga pembaca tidak begitu kesulitan dalam memahami alurnya. 

Tokoh utama dalam cerpen adalah sepasang sosok yang ternyata dua buah boneka, yakni Barbie dan babi. Pengarang sengaja mensejajarkan mereka, entah karena kasta atau nama kedua sosoknya. Babi merupakan hewan ternak yang banyak terdapat di kawasan Eurasia (Eropa Asia). Babi juga salah satu mamalia omnivora yang lebih cerdas dibandingkan kucing dan anjing. Hal itu diaminkan dengan kalimat “Berhentilah menghindar. Hadapilah. Inilah hidup.” Pada kalimat tersebut tersirat sebuah sikap yang bijak, orang bijak biasanya cerdas, karena mereka mampu mengendalikan emosinya. 

Barbie adalah boneka berwujud perempuan cantik dan selalu menggunakan aksesoris untuk melegkapi penampilannya. Barbie dibuat disecantik mungkin sebagai representasi sosok perempuan yang sempurna. Dalam cerpen tersebut, Barbie lebih banyak mengeluh, bahkan hanya karena hal sepele seperti sepatu yang dianggap tabu oleh tokoh aku. Orang yang sering mengeluh adalah mereka yang kurang bisa menerima hidupnya, atau bisa dikatakan kurang bersyukur. 

Ketika menilik kata ‘menunggu’ pada judul, pembaca langsung memberikan tanda tanya. Siapakah yang mereka tunggu? Awalnya, dua sosok tersebut menunggu Mary yang dibawa malaikat bersayap. Lalu, ketika Jack telah membuat toko boneka, kedua sosok tersebut tetap menunggu. Barbie yang menunggu teman yang sepadan dan babi yang seumur hidupnya menunggu, entah siapa. 

Dalam hidup ini, biasanya seseorang akan merasa kehilangan ketika sesuatu yang biasanya ada menjadi tidak ada. Maka, ketika seseorang menunggu, ia menunggu sesuatu yang sama dengan sesuatu yang hilang tersebut. Begitulah, kedua sosok yang menunggu itu. Bahkan mereka pun menunggu ketika Jack meninggal. Mereka menunggu di etalase sambil menatap ke luar jendela. Meski kedua sosok itu seperti sedang menanti seseorang, namun disadari atau tidak kedua sosok itu hanya menuggu ketidakpastian.

2 comments:

  1. Dalam cerita Barbie selalu saja di jadikan sebagai putri atau sebagai tokoh yang selalu di injak injak namun barbie selalu bersabar :)
    Niche Blog :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah tambahan pengetahuan :D maklum deh gue gak pernah nonton barbie hehe
      thanks udah mampir.

      Delete

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip