Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Friday, April 6, 2012

Analisis Drama 'PERSIMPANGAN'

R1
SINOPSIS DRAMA “PERSIMPANGAN”
Dalam sebuah kosmos waktu tak dikenal, timbullah kebingungan yang tidak terduga. Kebingungan tersebut guna menentukan arah tujuan. Pada persimpangan jalan yang dilalui banyak orang, terdapat sebuah tonggak layaknya papan nama jalan penunjuk dua arah yang berbeda, yakni: satu arah ke surga dan arah lain ke neraka.
Kebingungan bermula ketika datang satu orang yang nampak lelah dalam perjalanan panjang dan menemukan persimpangan tersebut. Karena begitu letih, dia pilih berhenti di tempat tersebut karena bingung memilih arah di persimpangan yang kesekian kalinya. Namun tidak beberapa kemudian ada dua orang yang juga tersesat di persimpangan tersebut karena tidak dapat menentukan arah tujuan berikutnya, yakni ke kanan atau ke kiri.
Kemudian disusul banyak orang yang lewat persimpangan tersebut dan mengalami hal yang sama yakni kebingungan yang luar biasa. Rombongan yang semula tampak berteman tiba-tiba bisa tampak menjadi musuh saat mereka harus memilih arah dan tujuan yang mengakibatkan perpecahan di antara mereka.
Pilihannya hanya duam yakni ke surga ataukah ke neraka. Masalahnya kemanakah arah itu? Kanan atau kiri? Pada akhirnya mereka hanya mendapatkan sebuah kebingungan dari setiap persimpangan yang ditemukan.



R2
· Persimpangan
· Kanan
· Kiri
· Surga
· Neraka
· Bingung
· Arah
· Pilihan
R3
Menurut Towler ada lima strategi analisis drama, yaitu:
1. Tema
Tema merupakan makna cerita yang di dalamnya terkandung sikap pengarang terhadap subjek atau pokok cerita. Tema dalam drama Persimpangan adalah kebimbangan dalam menentukan arah. Karena pada dasarnya tokoh dalam drama tersebut merasakan kebimbangan dalam menentukan arah saat melihat sebuah persimpangan.
2. Penokohan
Penokohan dalam drama mengacu pada watak dan biasanya bersifat tidak langsung karena watak ditunjukkan dalam bentuk dialog dan tindakan yang tokoh lakukan. Dalam drama Persimpangan terdapat 8 orang tokoh. Tokoh utama dalam drama ini adalah seorang lelaki pengembara yang memiliki watak lucu, lincah, dan menjadi pemicu terjadinya kebimbangan dalam cerita tersebut. Tokoh yang kedua dapat dikatakan sebagai rombongan pertama, karena pada dasarnya drama ini tidak terlalu mementingkan nama tokoh. Rombongan pertama terdiri dari satu orang perempuan dan satu orang laki-laki, watak dari orang perempuan adalah konsisten, sedangkan yang laki-laki mudah terpengaruh atau tidak konsisten. Namun keduanya memiliki watak yang sama, yaitu merasa paling benar. Pada tokoh ketiga, dikatakan sebagai rombongan kedua yang terdiri dari lima orang, dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Watak kelima orang tersebut hampir sama dengan watak rombongan pertama, yaitu mudah terpengaruh, tidak konsisten, dan bimbang.
3. Plot (alur)
Plot atau alur merupakan deretan peristiwa dalam hubungan logic dan kronologik saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami oleh para pelaku. Dalam drama, plot tidak diceritakan melainkan divisualkan dalam panggung. Dalam drama Persimpangan menggunakan plot maju yang terbagi dalam empat bagian alur, yaitu:
a. Protasis (permulaan): dipertunjukkan seorang lelaki pengembara yang sedang mencari jalan dan akhirnya berhenti di sebuah persimpangan.
b. Epitasio (jalinan kejadian): lelaki pengembara berhenti di persimpangan karena bingung hendak memilih jalan menuju surga ke arah kanan atau kiri. Akhirnya datang rombongan pertama yang juga merasa bingung dan lelaki pengembara itu pun mempengaruhi rombongan pengembara dalam menentukan arahnya.
c. Catastasis (klimaks): datangnya rombongan kedua yang terdiri dari lima orang dan mereka memiliki pandangan yang berbeda setiap orangnya dalam memilih jalan yang benar menuju surga. Disana lelaki pengembara pun turut serta mempengaruhi mereka hingga akhirnya terjadi pertengkaran diantara mereka.
d. Catastrophe (penutup): lelaki pengembara dan rombongan kedua menyerah dan akhirnya mereka tidak menemukan jalan yang benar menuju surga dan hanya berlari-lari tanpa arah.
4. Hubungan sebab-akibat
Penyebab awal timbulnya konflik dalam drama Persimpangan adalah hilangnya keyakinan dalam menentukan arah yang benar menuju surga. Karena hilangnya keyakinana, sehingga menimbulkan kebingungan memilih jalan karena berbeda pandangan. Kebingungan yang terus berlanjut tersebut menimbulkan sebuah konflik lainnya, yaitu pertengkaran karena mereka merasa yang paling benar.
5. Memberi pendapat-respons
Dalam menjalani setiap kehidupan pasti ada sebuah pilihan yang selalu menekan kita untuk memilih. Salah satu pilihan tersebut mengandung jalan yang benar dan yang salah. Oleh karena itu, kita harus cermat dalam menentukan pilihan dengan mempertimbangkan segala sesuatu dan baik buruknya. Berbeda pandangan seringkali mempengaruhi pendirian kita dalam memilih, namun apabila kita pandai dan memiliki keyakinan teguh pada sebuah pilihan sebaiknya memilih apa yang kita yakini tersebut. Karena setiap individu berbeda, maka berbeda pula pilihan serta jalan yang dipilihnya. Drama Persimpangan memberikan sebuah pandangan bahwa pilihan dalam hidup selalu memendam misteri. Dan tak selamanya kanan itu baik, kiri itu buruk. Kesimpulannya kita sendiri yang dapat menentukan pilihan arah sendiri-sendiri.

No comments:

Post a Comment

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip