Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Monday, May 3, 2010

Belum Saatnya

Anak lelaki itu menghampiri Frizka yang tengah terduduk di depan teras rumahnya. Sendiri. Dengan cekatan anak lelaki itu melompat ke depan wajah Frizka dengan tampang lugunya.


"Ada apa?" Frizka enggan meliriknya.
"Gak ada apa-apa kok. Cuma pengen tanya aja." Ucapnya polos.

Frizka mengerutkan dahinya. Tetap tak menatap orang yang muncul tiba-tiba itu.


"A..aku sa..yang... A..a..a..kuu cinta sama kamu. Ka..ka..mu sa..yang dan cinta juga ga sa..ma akk..uu?" Ucapannya tersendat-sendat, seperti ada batu kerikil yang menghalangi pita suaranya.
"Hmhm... Fikir-fikir dulu ya!" Ucap Friska sekenanya.
"Kok fikir-fikir dulu?" Ulangnya heran.


Seorang pria lain sekitar usia kepala tiga mendekat ke arah mereka. Membuat anak lelaki itu lebih mendekat ke tubuh dingin Frizka.


"Adee... Mam dulu ya! Kamu kan belum minum obat. Entar tambah parah lho sakitnya!" seru pria itu.
"Enggak mau. Ade udah punya dokternya kok !"
"Jangan bandel! Ganggu Kak Frizka gitu!"
"Aahh, ayah nyebelin!"

Pria itu menuntun putra bungsunya. Frizka hanya mengembangkan senyum kepada anak tetangga barunya itu.


Esok harinya, Frizka melihat anak lelaki kemarin sore dengan seragam putih-merahnya. Sangat lugu. Lalu anak itu mendekat. Frizka setengah jongkok. Anak itu mendongakkan wajah dan mendekatkan wajahnya ke telinga Frizka seraya berkata..
"I LOVE YOU, tunggu aku 10 tahun lagi ya!"


Frizka menelan ludah !
Gleeekk !

No comments:

Post a Comment

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip