Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Thursday, June 7, 2012

Review Talkshow Bang Dika

Saat gue ngetik ini gue dalam keadaan sesadar-sadarnya dan seinget-ingetnya bahwa besok adalah deadline pengumpulan draft SKRIPSI bab I dan II, dan gue belom kelar ngerjainnya. Iya, lo gak salah baca kok. Gue, mahasiswa semester 4 dengan ini mengakui sedang menjalani proses SKRIPSI (boongan). Maksudnya? Itu emang bukan skripsi beneran, hanya sekedar tugas mata kuliah membaca, tepatnya membaca sintopis. Tapi, berhubung gue lagi bae, gue males jelasin apa itu membaca sintopis. Lebih baik tanya mbah gugel aja. #okesip 

Eniweey, gue masih dalam euphoria talkshow bang Raditya Dika. Talkshow itu diadakan oleh BEM fakultas dan bekerjasama sama produk alat tulis gitu.

Terus gimana Pit? Seneng dong ketemu bang Dika?

Seneng upil lo gosong!

Kok gitu?

Iya, gue tadi menghadiri talkshow yang norak abis! Bukan dari kemasan alias bagaimana panitia memprepare acara itu. Bukan sama sekali. Tapi lebih kepada pesertanya yang alay dan sok gaul. Jujur, sebagai mahasiswa kampus tersebut gue malu.

Jadi, begini kronologisnya. . .

Acara dimulai jam 13.30, ngaret setengah jam. Biasa. Sambutan bla bla bla sampai hampir jam 14.00. MC memanggil bang Dika, semuanya heboh. Sedangkan gue cuma biasa aja, toh ini kedua kalinya gue dateng ke acara semacam ini yang pembicaranya bang Dika. Tapi #FYI aja sih, dulu juga gue gak norak. 

Oke lanjut . . .

Bang Dika mulai cuapcuap. Doi menyampaikan materi menulis komedi. Asik sih, soalnya bang Dika bawainnya sambil ngebanyol juga. Iyalah, masa materi komedi disampaikan dengan kesedihan. Ra lucu nooh. Positifnya, gue disana bisa dapet ilmu yang sebelumnya gue gak tau. Pengennya sih gue posting juga hasil catatan gue tadi, tapi gue gak enak kalau tanpa persetujuan yang bersangkutan (ehem, baca: bang Dika). negatifnya itu yaa tentnag pesertanya sendiri, gitu deh.

Tibalah sesi tanya jawab, eerrgghh tepatnya sih diskusi santai. Banyak yang mengacungkan tangan. Gak termasuk gue tentu saja. Satu anak cewek dari barisan depan ditunjuk sang MC yang bertindak double jadi moderator.

MC menyuruh doi buat mengajukan pertanyaan lewat mic yang udah disedian panitia. Tapi, apa yang doi katakana saudara-saudara? “Aku pengen naik aja.” Lalu doi naik ke panggung dengan penuh percaya diri sambil bawa kaos. APA-APAAN!!!  Iya, dia bawa kaos warna putih yang gambarnya bang Dika. Lalu, dia turun lagi untuk mengambil sebuah camdig. Lalu berkata pada MC dengan wajah pengen diinjek sepatu gunung, “fotoin kita ya.” BUSEEET! Ini anak percaya dirinya tinggi atau GAK TAU MALU? Apa gak punya kemaluan rasa malu? Please deh, seharusnya dia bisa bedain antara talkshow dengan meet and greet. Lalu sang MC bertanya, “kamu mau tanya apa?” Demi kambing bandotnya pak Lurah di kampungnya satpam kampus gue, itu pertanyaan gak mutu banget sumpah. “Bang Dika kenapa yang difilmkan cuma kambing jantan? Kenapa buku yang lain nggak?” 

Jeddeeeer! Ketika mendengar pertanyaa itu gue seolah pengen tereak ke kupingnya, “WOOOY sebelum lo daftar ni acara, lo gak baca temanya dulu gitu? KREATIF MENULIS REJEKI TAK AKAN HABIS. Kenapa lo tanya tentang film? OOT banget.” 

Tingkah tu bocah bikin gue gemes, sumpah ababil banget, masih kerasa juga euphoria kegemesan itu. Andai kata di tempat tadi ada yang jualan gas elpiji, pasti udah gue beli satu kontener buat gue lemparin ke dia. Sayangnya, itu hanya sebuah imajinasi. *Kemudian Spongebob melengkungkan pelangi* #Salahfokus

Penanya kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, gak ada bedanya. Semuanya sama. Gak laki gak perempuan. Setelah pertanyaan mereka pasti naik ke atas panggung dan ngajak foto bareng. #FYI juga yaah, foto barengnya itu gak nanggung-nanggung, pake ngerangkul segala, sok akrab. Bukan, bukan karena gue sirik. Tapi lebih kepada ‘risih’ aja ngeliat kayak gitu. Ternyata mahasiswa hanya sebuah status, otaknya? Masih remaja, bahkan ABG alay. Miris deh liat mahasiswa kampus gue yang kayak gitu.

Oya, setelah sesi diskusi tersebut, ada sesi penulisan. Ceritanya dari nulis hal yang kita anggap menarik itu nantinya akan dibacakan dalam format stand-up comedy. Orang pertama masih normal, orang kedua masih sekedar foto tapi gak banyak tingkah. Jeng jeng. Orang terkahir yang maju itu yang noraknya amit-amit juga. Tapi bagi gue, noraknya dia itu wajar, mungkin karena efek semester tua kali yaah. Mau lucu tapi gak lucu. Mau biasa tapi gemes pengen lemparin upil sekilo. Serba salah. 

Well, akhirnya acara stand-up comedy berlanjut ke salah satu comic dari kampus gue juga. Dia namanya Olga, anak Pend. Teknik Elektronika. Mukanya biasa, orangnya gak tinggi, gak gendut gak kurus juga. Tapi sumpah leluconnya natural banget. Gue suka gaya dia. Hari ini, Cuma dia comic pemula yang bikin gue ngakak, bahkan hampir seluruh peserta talkshow tepuk tangan dengan meriah untuk dia. #Great because I know that stand up in front of audience is difficult.

 

NB: Mungkin kalau ada yang ngerasa tersinggung atau gimana. Gue minta maaf. Bukan karena gue benci sama dia. Tapi, itu bentuk kritik buat cerminan hidup dia aja. Kritik itu datangnya dari orang lain, bukan dari diri sendiri. Semoga dia baik-baik yaa di alamnya. Don’t be ALAY please!


That's Me
@Rospita_NF

9 comments:

  1. . itu bukan labil lagi, tapi ndeso abis,, astaga,, mitamit dah,,

    ReplyDelete
  2. haha tuuh kan sampe ikutan gemes juga kan bacanya? Apalagi gue yang ngalamin langsung?

    ReplyDelete
  3. itu mah bukan mau menyerap tips menulisnya dari Bang Dika, emang niat pengen foto aja kali -____________-

    ReplyDelete
  4. haduhh emang bikin gregetan, tapi emang di setiap talkshow pasti ada aja peserta yang kayak gitu,klo nanya melenceng dari topik yang sering sih nanyak udah punya pacar belom? #Ampuuuunn

    ReplyDelete
  5. Suka heran dengan orang kayak gitu, kalo diistilahkan kayak gitu itu dzolim kecil tau.

    ReplyDelete
  6. Noer.Dd: haha iya pertanyaan paling gak mutu tuh klo tanya ttg udh punya pacar atau belum. #kepo abis.

    Agus: dzolim kecil maksudnya?

    ReplyDelete
  7. gue gemes ama orang yang nulis upil ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sumpah demi upil kambing bandotnya bang Toyib ini komen OOT banget #RaMutu #RaChetok :p

      Delete

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip