Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Sunday, April 28, 2013

Surat untuk Ibu

Selamat malam, bu. 

Bu, ini tulisan yang tidak akan pernah tersampaikan, mungkin. Iya, karena ade hanya bisa menulis disini. Tidak secara langsung, apa daya jarak memang selalu dapat memisahkan insan manusia. Ibu apa kabar ibu disana? Ade harap ibu selalu baik-baik saja. Kalaupun ibu, sedang tidak enak badan. Cepat sembuh ya bu, jangan terlalu capek. Manfaatin aja itu tenaga si bontot. Ade tidak mau ibu sakit. Kalau ibu sakit, siapa yang akan memijit ibu? Ibu bilang, pijatan bapak terlalu keras, pijatan si teteh terlalu lembek, sedangkan si bontot sangat susah untuk memerintahnya, terlebih urusan pijat memijat. Hanya ade bu yang bisa. Jadi, ibu jangan sakit. Nanti ade khawatir. 

Oiya, semester ini ade sudah mulai micro teaching. Itu semacam tempat mahasiswa calon guru latihan mengajar, bu. Pertama kali mendengar mata kuliah tersebut, ade langsung pucat. Ibu mengerti bukan, bahwa ade bukanlah orang yang pandai berbicara di depan umum? Terlebih untuk mengajarkan si bontot saja ade masih kikuk, sering tidak sampai ilmunya pada si bontot. Ibu tau bahwa ade orangnya cuek, terlampau acuh malah. Padahal, saat semester 4, pada mata kuliah media, penampilan ade buruk. Makanya ade mendapat nilai C. 

Awalnya, ade memang memilih jurusan Bahasa dan Sastra Indonesian (murni), tapi sebelum daftar, ibu yang memberitahu bahwa pada umumnya pekerjaan yang dapat mendapat pahala karena membantu orang adalah di bidang pendidikan dan kedokteran. Lalu, ade pikir-pikir lagi, kenapa tidak sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Dengan memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ade bukan hanya pandai berbahasa dan bersastra, juga akan pandai dalam penyampaiannya. Akhirnya ade memilih jurusan itu, mantap. 

Nah, kembali ke masalah mengajar, setelah beberapa kali pertemuan mata kuliah micro, ade punya motivasi bu. Hal itu berkat upaya dosen yang secara tidak langsung menyemangati ade untuk mengajar. Dosen menampilkan video-video yang interaktif tentang pembelajaran. Lalu, ade juga ingin seperti itu. Lagipula teman-teman satu micro juga ternyata memiliki pemikiran yang sama. 

Maka, pada saat pertama kali ngajar, ade mengajarkan sebuah cara membaca denah. Tentu saja banyak sekali kecacatannya. Tapi entah kenapa di sana ade menemukan rasa kepuasan bu. Iya, memang medianya sangat niat bu, ade sampai pergi ke percetakan untuk mencetak denah dalam ukuran besar dan kertas yang bagus. Denahnya ade buat sendiri, ade menamakannya ‘denah kota Adem Ayem’. 

Lalu, kedua kali ngajar itu pada hari jumat (26/4). Ade memilih KD tentang menulis drama satu babak. Ade senang sekali dapat berkreasi di sana. Awalnya ade memang mengalami kesulitan, sulit untuk mencari gambar-gambar yang kira-kira dapat sinkron dengan ilustrasi cerita yang ade buat. Ah, sebuah micro memang sering kali mendapat bocoran. Iya, semacam scenario bu, ade memberikan kisi-kisi jawaban. Teman-teman pun demikian. Namun, tetap saja ada yang kurang. Ade lupa memberikan contoh naskah drama, bu. Lagi-lagi tidak sempurna. Biarkan, ade kan sedang belajar, bukan begitu bu? 

Pesan dari dosen yang sekarang ade ingat adalah bahwa mahasiswa mikro jangan sampai melupakan contoh, kesimpulan, dan evaluasi. Waktu juga sering kali dilupakan mahasiswa bu. Iya, kami keenakan ngajar. Hehe 

Ini adalah hasil kerjaan siswa (bohongan) ade bu. 
Hasil kerja para siswa super akreditasi :')

Post Comment for student's impression

unyu yaa :)

Pos komentar adalah bagian yang paling ade suka bu, ade membuatnya susah payah. Menyesuaikan ukuran sticker yang terlampau besar dan ukuran kertas A4 yang minim membuat ade lama membuatnya. Ngomong-ngomong soal sticker, itu ade bikin sendiri. Eh gambarnya sih enggak, tapi ade susun sendiri sesuai kegunaan. 

Hal yang membuat kita bahagia bukanlah dengan membahagiakan diri sendiri dengan sendiri. Namun, membuat bahagia diri sendiri dengan membahagiakan orang lain. Senyum dan kegembiraan teman-teman mikro ade yang menjadi kepuasan tersendiri untuk ade, bu. 

“Ade ketagihan ngajar, bu.” 
“Kenapa? Ngajar itu seru kan?” 
“Iya, bu. Terlebih dengan penggunaan media.” 
“Alhamdulillah, anak ibu ada yang akan segera menjadi guru betulan.” 

Bunyi sms terakhirmu membuat ade terharu dan speechless, bu. Ingin rasanya ade memeluk dan mencium ibu, namun sayang, lagi-lagi masalah ruang. 

Bu, mungkinkah menjadi guru adalah cita-cita ibu yang tidak pernah tercapai? Ade tau persis kisah kenapa ibu tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Materi. Ya, lagi-lagi masalah uang. Tapi, tenang saja bu. Tanpa menjadi seorang guru pun, ibu adalah guru terbaik. Kalau saja ibu bukan guru terbaik, dua putrimu tidak akan masuk perguruan tinggi negeri. Terlebih salah satunya sekarang sudah menjadi sarjana, dengan waktu tiga setengah tahun. Terima kasih bu. 

Ade akan segera menyusul tetehuntuk menjadi sarjana pendidikan. Tapi, setelah sarjana, ade ingin sekali mengikuti program dikti, SM3T. Sejauh ini, ade belum mengerti alur atau prosedurnya seperti apa. Tapi, ade sudah menyiapkan diri untuk mengabdi demi negeri ini, bu. Negeri ini membutuhkan orang-orang muda yang cerdas. Ade ingin menjadi bagian dari perubahan itu. Ade ingin menjadi orang yang berguna, seperti apa yang ibu inginkan. Kalau ade ikut program tersebut, ibu ikhlaskan? Ibu rela kan, ade menunda kepulangan ade ke Jasinga? Hanya satu tahun bu, ade ingin mengajar di pelosok. Ade mengingkan sensasi dan pengalamnnya. 

Ibu, mungkin hanya itu yang ingin ade sampaikan. Salam untuk bapak, teteh, dan si bontot yang sekarang sudah mulai baligh. Ade percaya, si bontot akan menjadi pemimpin yang hebat, asal tau cara mengasahnya dan menjauhkannya dari dunia K-Pop. 


Salam rindu dari anakmu, 

Rospita Nur Fazriah




1 comment:

  1. Subhaanallooh...
    Ibunya pasti senyum-senyum sambil matanya berkaca-kaca nih membacanya.. hehehe...

    ana bukan seorang Guru, tapi yang selalu diGurui. Namun ana sangat senang bila sudah berkumpul dengan siswa-siswa di tempat ana kerja, ana kerja di Lembaga Bimbingan Belajar, tempat para Pengajar dan Pelajar..

    Keep Teaching. Tidak smua orang bisa. Antum saah satu yang terbaik.. Ammiin

    ReplyDelete

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip