Pages

Search Upil on This Blog

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software

Thursday, April 29, 2010

Sepenggal Kisah

malam itu hujan turun dengan derasnya. Ve duduk di sofa sambil meneguk segelas teh hangat yang baru ia buat. keadaan malam itu sunyi, sepi, nyaris tak ada suara. Capek yang tadi hinggap di tubuhnya, tiba-tiba menghilang setelah mengingat kejadian tadi siang.

"Apakah ini CINTA? Cinta bagai angin, yang tak dapat disentuh tapi dapat dirasakan. Cinta juga datang dsan pergi sendiri bagai JELANGKUNG. apakah ini hanya perasaan sesaat? atau ini benar-benar cinta yang akan membawaku ke dalam kebahagiaan?" Ve membatin.

Lalu ia beranjak ke kamarnya dan berniat untuk mengerjakan tugasnya yang telah menumpuk sejak kemarin.

Percuma saja, ia tak akan bisa mengerjakannya dengan baik. Yang ada dalam fikirannya hanya wajah manis itu. Akhirnya ia hanya bisa merebahkan tubuhnya dan menerawang jauh ke dalam dunia khayalannya.

Tiba-tiba ia teringat akan puisi itu. Puisi yang membuatnya bertahan sampai sekarang. Sebait puisi dari bocah lelaki yang lugu. Puisi yang diberikan untuknya, jauh sebelum ia bertemu dengan wajah manis itu.

indah wajahmu membuatku terpesona
indah suaramu mampu luluhkan sudut beku hatiku
kau buat nafasku terhenti sejenak kala aku memandangmu kagum
ku ingin kau menjadi mentari kuningku yang setia menghangatkan jiwa dikala dingin menerpa
kau tahu? aku takkan pernah menjadi penipu seperti duri dalam eloknya mawar
jadilah bagian dari hidupku seperti bintang yang menemani malam kala langit tak bercahaya

2 comments:

  1. GREAT ! pengen tau kelanjutannya...
    congrats...

    ReplyDelete
  2. waaaaw !!
    Itu cuma sepenggal kisah dari mini teenlit gue yang belum kelar sejak tiga tahun yang lalu .
    gue jadi males buat lanjutinnya .soalnya kisahnya juga telah berakhir secara natural .
    =)

    ReplyDelete

Silahkan comment UPIL gue dengan kaidah yang baik, tidak OOT, tidak vulgar dan tidak menyinggung SARA. ^^b #okesip