Penasaran dalam Pencarian

Satu jam setengah sudah saya duduk di ruangan yang sama dengan kemarin sore. Bedanya, di sebelah saya telah duduk seorang cowok, mahasiswa entah semester berapa dan jurusan apa. Tak terdeteksi. Yang terlihat jelas adalah rambut sebahu dengan belahan di tengah. Cowok itu memiliki ciri yang saya anggap berasal dari fakultas yang sama dengan saya. Dia tipe cowok yang kalau gak "nyastra" atau "nyeni" atau "nyeleneh". Terkadang wajah seseorang tidak selalu bisa menjawab pertanyaan masalah umur. Tapi kalau boleh saya menaksir, dia semester 6.


Sedari tadi,
tuts keyboard-nya selalu mengetikkan huruf yang sama, kata yang sama dan di pencarian yang sama. Sepertinya dia tipe cowok yang pantang menyerah sebelum keinginannya tercapai. Saya mencuri-curi pandang kearahnya bukan karna tertarik dengan pesona kriteria, tapi karena kegigihannya. Sayangnya, kata yang ia cari terlalu umum sehingga sulit ditemukan. Bahkan sepertinya ia belum mengetahui dengan pasti urutan hurufnya seperti apa.


Kata itu sebuah nama yang tak asing bagi saya. Nama itu saya jumpai setiap hari di perkuliahan saya. Nama seorang gadis yang entah sama atau tidak dengan orang yang saya dan cowok nyeleneh maksudkan. Saya melirik ketika ia menuliskan nama itu entah untuk keberapa kalinya, lengkap dengan embel-embel kata mahasiswa dan jurusan serta fakultasnya. Saya pikir ia mencari orang yang sama dengan yang saya maksudkan. Hanya saja, ia tidak mengetahui apakah yang empunya nama, jurusan pendidikan atau non pendidikan.


Terkadang cowok nyeleneh itu membuka billing waktu di kanan bawah taskbar. Kemudian ia mengambil sesuatu berwarna hitam yang biasa dilipat di saku belakang celana jeansnya. Memeriksanya, lantas mengembalikannya kembali ke tempat asalnya. Membenarkan posisi kacamata yang ditaksir minus 3 setiap lima menit sekali. Hidupnya serasa dalam kejaran waktu. Mungkinkah ia akan menyerah pada mesin pencarian itu?


Mesin pencarian terkadang memang menyebalkan. Apalagi ketika saya ingin mencari sebuah lagu. Namun ketika ingin mengetikkan keyword lagu tersebut, saya bingung. "Saya tidak mengetahui siapa penyanyi dan judulnya, yang saya ketahui hanya nadanya," saya membatin.


Beberapa menit kemudian saya terdiam oleh moment yang (mungkin) paling berkesan bagi cowok nyeleneh itu. Saat ia meninggalkan tempat duduknya, seorang gadis dengan jilbab dan kacamata minusnya lewat di depannya. Seperti waktu yang berhenti, saya hanya ikut melongo menyaksikan mereka. Tebakan saya benar, ia gadis yang sama dengan yang saya maksudkan. Sekarang, entah apa yang sedang dipikirkan cowok nyeleneh itu ketika pergi keluar gedung ini.




That's Me
@Rospita_NF